Minggu, 25 September 2016

Suara Palung Hati

               Apa kabar engkau disana? Iya engkau, aku selalu merindukanmu, sayangnya sekarang aku bukanlah siapapun bagimu, aku hanyalah seseorang yang engkau anggap keluarga tapi sebenarnya aku bukan siapa siapa bagimu. Aku tau perasaan ini sebenarnya hanyalah perasaan yang tidak berarti, perasaan yang wajar timbul di kebanyakan orang saat dia jauh dari seseorang. Aku hanya ingin engkau tau, Aku tidak ingin engkau berada dalam kesedihan yang nyata, aku tidak ingin engkau berada dalam hidup yang sebenarnya menyenangkan tapi dalam arti sebenarnya adalah menyedihkan, aku hanya berharap kepada Tuhan semoga engkau tau perasaanku saat ini, Perasaan yang sebenarnya kebanyakkan orang mengatakan ini suatu yang berlebihan, tapi aku merasakan sesuatu yang berbeda terhadapmu, aku merasakan yang tidak bisa aku dapatkan kepada siapapun termasuk keluargaku sendiri, aku merasakan kerinduan yang berbeda terhadapmu, aku juga bertanya – tanya kepada cermin yang sekarang berada di depanku, Perasaan apa ini? Dan terkadang aku berpikir berhakkah aku merindukanmu? Berhakkah aku sejauh ini berpikir tentangmu? Berhakkah aku berkata kepadamu bahwa aku sangat ingin berjumpa dengamu? Dan berhakkah aku berkata kepadamu sesuai apa yang aku rasa dan pikir saat ini yaitu sesuai dengan harapanku kedepannya. aku berharap engkau tau bahwa sebenarnya aku tidak ingin engkau melakukan hal yang tidak bermanfaat. Jauhkan dirimu dari sesuatu yang akan membuatmu jauh dari keimananmu, Jauhkan dirimu dari godaan setan melalui kata katamu kepada-Nya. Aku berharap dengan apa yang aku lakukan akan membuatmu menjadi seseorang yang dapat menggunakan waktumu dengan baik, tapi terkadang sesuatu terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita bayangkan, aku juga sebenarnya ingin bertanya kepada engkau, apakah engkau merasakan perasaan yang sama kepadaku?,  Apakah engkau tau perasaan apa yang sebenarnya saat ini aku rasakan hingga aku melakukan hal yang berbeda dari kebanyakan orang? Sebenarnya aku tau ini adalah hal yang sangat baik tapi tidak menurut sebagian orang karena mereka tidak tau yang sebenarnya, mungkin kalau mereka tau apa yang aku lakukan dan alasannya, mereka juga akan melakukan sepertiku. Terkadang juga aku berpikir bisakah aku menjaga komitmen yang nanti aku lakukan terhadapmu? Bisakah aku melakukan sesuatu dengan apa yang aku ucapkan? Dan bisakah aku menjagamu dalam kebahagian? Mungkin ini alasanku kenapa aku begini terhadapmu. Aku hanya ingin engkau tau, aku tidak mau engkau berbahagia dan menjual akhiratmu dengan dunia yang penuh dengan fana dan kesedihan ini. Aku hanya ingin kamu menjadikan dirimu seseorang yang menjadi hamba Allah yang selalu bermunajat kepada-Nya. Aku punya tujuan, tujuan yang sebenarnya tidak bisa aku katakan kepada siapapun karena ini berkaitan dengan kebaikan, tapi aku berjanji kepada engkau, Percayalah. InsyaAllah.  
                Ingatkah engkau apa yang sering kita lakukan berdua? Ketika itu, aku sedang berada dalam kebahagiaan yang nyata, aku berada dalam suasana yang tidak bisa aku dapat dimanapun, apakah kamu tau itu? Dan aku berharap semoga engkau juga merasakan yang sama. Dan ingatkah engkau malam itu? Malam itu adalah malam yang tidak bisa aku lupakan, malam yang penuh dengan kebahagiaan hingga aku lupa ternyata aku belum melakuakan aktivitas yang sewajarnya, malam yang sebenarnya aku berharap tidak ingin aku melewatinya. Kita membahas topik yang kita bahkan sendiri tidak memahaminya satu sama lain, aku yakin engkau tau itu. Tapi aku merasakan sesuatu yang aku bahkan bertanya tanya kepada diriku sendiri kenapa aku bisa begini, Aku pun tetap tidak mengetahui kala itu. Ketika aku berada di sampingmu, aku merasakan perasaan yang berbeda, perasaan yang tidak bisa aku ungkapkan namun aku tetap merasakannya. Apakah engaku mengetahuinya? Aku juga terkadang mengatakan yang berbeda kepada engkau karena aku pikir itu lebih baik bagiku dan bagimu, aku berkata yang dapat membohongi perasaan yang aku alami kala itu dan aku rasa itu berhasil. Saat ini aku tidak bisa melakukan apa – apa terhadapmu dengan harapanku, bahkan sepertinya ini  menjadi lebih buruk dan tidak menentu. aku saat ini tidak mengerti apa yang aku katakan, kata demi kata ini muncul dengan apa yang aku rasakan saat ini, Perasaan ini timbul dari palung hati yang bahkan aku tidak tau seberapa dalamnya hingga aku tenggelam bersamanya, iya perasaan ini menuntuku untuk menyampaikan kepada engkau sesuai dengan apa yang aku rasakan. Aku terkadang juga berharap kepada Tuhan semoga aku dapat membuatmu mendapatkan kebahagiaan di dunia ini dan juga di akhirat. Aku tidak bisa mengatakannya saat ini, aku akan mengatakannya ketika tiba saatnya, ketika itu aku berjanji akan menemuimu, aku berjanji akan berada di sebelahmu dan menjadi bahumu. aku ingin melihatmu, jarak kita dekat namun aku merasa kita dalam jarak yang sangat jauh, aku tau aku tidak bisa melakukan apa – apa mengenai hal ini. Dan ingatkah kamu waktu itu? Waktu itu aku sedang dalam kondisi yang bahkan aku tidak bisa menghadapinya seorang diri, tapi engkau hadir, engkau mendatangkan kebahagiaan sehinggaku dapat menghapinya dengan cara – caraku sendidri. Aku hanya ingin kamu tau Aku merindukanmu dalam kebahagiaan yang nyata, dan aku rasa aku mendapatkan alasan yang baru kenapa aku hidup di dunia ini, yaitu alasanku adalah hidup bersamamu. Salam atasmu semoga kita berjumpa di tempat yang aku harap engkau juga mengharapkannya.

2 komentar

nice!pas lagi searching puisi,eh ada blog ini di pencarian google tentang "suara paling rindu", kata katanya bagus dan menarik. aku suka di bagian nice! pas searching tentang
"Aku tidak bisa mengatakannya saat ini, aku akan mengatakannya ketika tiba saatnya, ketika itu aku berjanji akan menemuimu, aku berjanji akan berada di sebelahmu dan menjadi bahumu"
di tunggu karya yg lainnya. fighting!!! :):):)

Terimakasih banyak, semoga bermanfaat.


EmoticonEmoticon